Menurut dosen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Slamet Riyadi Silvi Aris Arlinda, tragedi ini menjadi pengingat bahwa komunikasi yang buruk dapat memperparah luka. Sebaliknya, komunikasi yang cepat, jujur, dan penuh empati mampu menjadi jembatan antara tragedi dan pemulihan.