Sebagaimana bidang kerja lainnya, dunia public relations (PR) tidak akan bisa luput dari kesalahan. Hanya saja, praktisi PR harus ekstra waspada terhadap kemungkinan tersebut, karena bisa jadi sumber krisis bagi organisasi. Kasus yang menimpa Lyft pada 2024 bisa jadi contoh, betapa kesalahan ketik dalam pernyataan resmi dapat membawa dampak yang signifikan terhadap saham perusahaan.


