Kehebatan pemimpin itu antara lain diukur oleh kemampuannya menyatukan perbedaan di dalam organisasinya, agar menjadi aset-aset komunal yang dapat melahirkan energi kebaikan dan produktivitas yang menyejahterakan anggotanya. Bukan justru sebaliknya, menarik perbedaan ke dalam silo-silo yang melahirkan friksi dan membangun narasi-narasi dramatik yang tak ada gunanya.