Pada praktiknya, penerapan stakeholder management dapat dikelompokkan ke dalam tiga tingkatan. Apa saja?
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Istilah stakeholder managament yang merujuk kepada upaya mengelola hubungan dengan para pemangku kepentingan, hampir selalu hadir dalam diskusi soal public relations (PR) maupun public affairs (PA). Namun, menurut Chairman Kiroyan Partners Noke Kiroyan dalam buku berjudul Public Affairs Sebagai Penunjang Manajemen Strategis (2024), stakeholder management bukan sekadar tentang siapa yang menjadi stakeholder dan pengaruhnya.
Lebih jauh, Noke menjelaskan, stakeholder management adalah tentang bagaimana memberikan respons yang tepat terhadap concern para pemangku kepentingan, melalui stakeholder engagement (pelibatan pemangku kepentingan).
Adapun pada praktiknya, penerapan stakeholder management dapat dikelompokkan ke dalam tiga tingkatan, sebagaimana dijelaskan Freeman R.E dalam buku Strategis Management: A Stakeholder Approach (1984). Berikut penjelasannya.
1. Tingkat Rasional
Praktisi komunikasi yang melakukan stakeholder management dapat disebut berada pada tingkat rasional ketika ia memahami siapa yang menjadi pemangku kepentingan, dan memahami kepentingan dari setiap stakeholder.
2. Menjalankan Proses
Jika telah melewati tingkatan pertama, artinya praktisi komunikasi tersebut memiliki kemampuan untuk menjalankan proses mengelola hubungan dengan para stakeholder, dan menilai apakah proses tersebut selaras dengan pemetaan yang telah dilakukan.
3. Transaksional
Ini merupakan tingkat tertinggi dalam stakeholder management. Pada tingkatan ini, praktisi komunikasi telah memiliki kemampuan untuk berinteraksi, bernegosiasi dan melakukan transaksi dengan para pemangku kepentingan, sesuai dengan pemetaan yang dipahami.
Demikian tiga tingkatan dalam stakeholder management yang harus dipahami dan dikuasai. Semoga informasi ini bermanfaat, ya. (dlw)
Severity: Notice
Message: Undefined offset: 0
Filename: detail/index.php
Line Number: 237
Backtrace:
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/views/detail/index.php
Line: 237
Function: _error_handler
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/controllers/Detail.php
Line: 36
Function: view
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/index.php
Line: 315
Function: require_once
Severity: Notice
Message: Undefined offset: 0
Filename: detail/index.php
Line Number: 239
Backtrace:
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/views/detail/index.php
Line: 239
Function: _error_handler
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/controllers/Detail.php
Line: 36
Function: view
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/index.php
Line: 315
Function: require_once
Severity: Notice
Message: Undefined offset: 0
Filename: detail/index.php
Line Number: 246
Backtrace:
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/views/detail/index.php
Line: 246
Function: _error_handler
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/controllers/Detail.php
Line: 36
Function: view
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/index.php
Line: 315
Function: require_once
Severity: Notice
Message: Undefined offset: 0
Filename: detail/index.php
Line Number: 246
Backtrace:
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/views/detail/index.php
Line: 246
Function: _error_handler
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/controllers/Detail.php
Line: 36
Function: view
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/index.php
Line: 315
Function: require_once
Severity: Notice
Message: Undefined offset: 0
Filename: detail/index.php
Line Number: 246
Backtrace:
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/views/detail/index.php
Line: 246
Function: _error_handler
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/controllers/Detail.php
Line: 36
Function: view
File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/index.php
Line: 315
Function: require_once