Para Pemimpin yang Sadar PR
02 October 2016
Ratna Kartika
0
Para Pemimpin yang Sadar PR
Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo berikan arahan

Rumusan itu mewujud dalam sosok Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Perikanan Susi Pudjiastuti, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Akhir Agustus 2016 lalu, tiga dari empat sosok hebat itu yaitu Arief, Susi dan Anas dinobatkan sebagai Tokoh Publik dengan Karya Inspirasional Pilihan Serikat Perusahaan Pers (SPS). Penghargaan diberikan pada ajang tahunan The 5th Indonesia Public Relations Awards & Summit (IPRAS) yang digelar di Hotel Aston Semarang, Jawa Tengah. Mereka dipandang sukses memimpin melalui karya-karya inspirasional yang bermanfaat bagi bangsa, selaras dengan tema IPRAS tahun ini, “Karya Inspirasional untuk Bangsa”.

Menteri Arief, misalnya, dipilih karena keberhasilannya membentuk Tim Percepatan Pengembangan 10 Destinasi Wisata Unggulan diluar Bali dan 10 Destinsi Wisata Halal. "Upayanya itu memacu  pertumbuhan ekonomi dan pengembangan kawasan," kata Ketua Harian SPS Ahmad Djauhar.

Lalu, Menteri Susi yang sejak awal menjabat sudah mencuri perhatian publik. Ketegasannya menenggelamkan kapal para pelaku illegal fishing tak hanya memberikan efek jera, tapi juga membuat nama Indonesia makin "bergigi" di mata dunia. Di bawah kepemimpinannya, investasi kelautan dan perikanan meningkat signifikan.

Adapun Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas sukses mempromosikan wisata berbasis eco-tourism yang dikemas menarik dan beragam melalui event berskala internasional, Banyuwangi Festival. Dampaknya, perekonomian kerakyatan dan pembangunan infrastruktur tumbuh, bahkan hingga ke pelosok desa melalui program Smart Kampung.         

Transformasi Birokrasi

Sementara Ganjar yang meraih penghargaan serupa tahun lalu di Jakarta bersama Walikota Bandung Ridwan Kamil, kali ini mendapat kehormatan menyampaikan orasi bertajuk Inspirasi Manajerial Memajukan Potensi Jawa Tengah. Di depan ratusan tamu yang terdiri dari para pejabat, tokoh media, akademisi komunikasi, serta praktisi PR swasta dan BUMN, Ganjar menyampaikan pengalamannya menggunakan media sosial untuk transformasi birokrasi.

“Saya pengguna medsos yang cukup aktif, sehingga Twitter waktu ulang tahun mengundang saya. Katanya saya termasuk kepala daerah paling cerewet, pernah diukur sebulan tweet saya sampai tujuh ribu,” kata Ganjar membuka orasinya tanpa membaca teks pidato.

Lantas, apa yang membuat alumnus Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada ini begitu cerewet di media sosial? Ganjar mengaku awalnya ia gusar melihat kondisi negeri ini, termasuk Jawa Tengah yang ia pimpim. Banyak anomali, kebohongan, kecurangan di dalam birokrasi pemerintah. Tak jarang rakyat menjadi korban. Sebagai gubernur, ia pun mencari siasat membenahi dari level terdekat yang ia pimpin.

“Maka saya perintahkan untuk digitalisasi. Semua yang ada di Pemprov Jawa Tengah agar punya akun Twitter. Saya sedang melakukan transformasi agar mereka terbiasa melayani,” tegas pria yang sebelumnya berkiprah sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini.

Menurut Ganjar, upaya mewujudkan transformasi birokrasi yang cepat, mudah, dan murah harus diawali dengan perubahan perilaku. Begitu perilaku berubah, seluruh program bisa dilaksanakan. “Ternyata yang saya lakukan ada hasilnya. Sekarang saya juga butuh peran media untuk mendukung gerakan kebaikan ini. Kalau bad news is always a good news, bangsa ini akan terus menjadi bangsa terpuruk. Kita masih punya kesempatan. Yuk, kita bangun optimisme,” ajaknya sembari mengakhiri orasi.

Jadi Kota Wisata

Usai sesi orasi, Pemenang Penghargaan Tokoh Publik Inspirasional Pilihan SPS  pun diundang ke atas panggung untuk menerima penghargaan dan menyampaikan sambutan singkat. Bupati Anas mendapat giliran pertama menerima langsung piagam penghargaan dari Ketua Harian SPS Pusat Ahmad Djauhar didampingi Direktur Eksekutif SPS Pusat Asmono Wikan.

“Setiap pemimpin waktunya tidak banyak, kekurangan pasti ada. Apalagi memimpin birokrasi, problemnya adalah sumber daya manusia dan keterbatasan waktu. Maka, menurut saya, setiap pemimpin harus punya fokus. Karena itu, kami punya skala prioritas,” ujar Anas membuka sambutannya.

Anas menyadari Banyuwangi berbeda dengan Semarang maupun Bandung yang sudah lebih maju. Saat baru memimpin Banyuwangi, Anas menantang diri sendiri untuk mengubah image Banyuwangi agar menjadi Kota Wisata. Maka, di periode 100 hari pertama, ia menetapkan target prioritas mulai dari membenahi jalan rusak hingga mengoperasikan bandar udara. “Alhamdulillah, konektivitas tercipta. Kunjungan ke Banyuwangi meningkat dari 7.300 orang pada 2010, sekarang 130 ribu orang. Jadi naik 1.300 persen,” katanya.

Tahun lalu, Banyuwangi meraih penghargaan dari PBB sebagai Kota Nomor 1 di dunia dalam Inovasi Kebijakan Pariwisata. Kemenpar pun memberikan reward Rp 10 miliar untuk mem-branding Banyuwangi.  “Keberhasilan pemimpin adalah karena mendapatkan dukungan dari publik. Tanpa dukungan publik tema dan jargon dari pemimpin hanya tertulis di atas kertas dan tidak menimbulkan multiplier effect bagi masyarakat,” pungkas Anas yang usai hadir di IPRAS langsung bertolak menjalankan ibadah haji itu.          

Membangun Legasi

Usai Anas, giliran Menteri Pariwisata Arief Yahya. Malam itu, ia tak hanya menerima penghargaan Tokoh Publik Inspirasional, tapi Kementerian Pariwisata yang ia pimpin pun meraih penghargaan sebagai lembaga publik dengan karya inspirasional pilihan SPS. “Terima kasih, dan sebelumnya selamat untuk Pak Anas, salah satu bupati terbaik di Indonesia. Kami sama-sama dari Banyuwangi, bupatinya saja seperti itu, apalagi menterinya,” kelakar Arief disambut gemuruh tertawa hadirin.

Bukan Arief Yahya jika tidak menyampaikan pidato kepemimpinan yang inspirasitif. Malam itu, di atas panggung IPRAS ia kembali menyihir audiens dengan kutipan dan data yang kaya. “Hal pertama yang harus dipikirkan seorang pemimpin adalah hal terakhir yang harus diwariskannya kelak—legacy. Sesuatu itulah yang selalu saya sebut sebagai mahakarya,” ujarnya.

Menurut Arief, dengan mahakarya itulah energi seorang pemimpin tak akan pernah habis untuk mengejar impiannya. “Cita-cita pemimpin yang begitu bagus, membuat pemimpin tersebut tidak pernah merasa lelah dan tidak akan pernah tidur sebelum mimpinya tercapai. If you can imagine, you can get it,” imbuhnya tegas.

Berkaca dari sejumlah case study dari bidang yang ia pimpin, pariwisata, mantan Dirut Telkom ini, membangun optimisme publik terhadap masa depan pariwisata Indonesia. Ia menuturkan, tahun 2013, Wonderfull Indonesia tidak masuk dalam jajaran peringkat pariwisata dunia. Tapi tahun 2015 langung lompat ke rangking 47 dari 141 negara mengungguli Thailand (83) dan Malaysia (96).

Dalam berbagai ajang pariwisata dunia, Indonesia juga kerap menjadi juara umum seperti ajang kompetisi halal tourism dunia tahun 2015, yang sebelumnya selalu dimenangkan Turki dan Malaysia. Kini, giliran Indonesia meraih tiga penghargaan The Best Halal Tourism untuk Pulau Lombok dan Hotel Sofyan. “Industri pariwisata adalah senjata paling mudah dan murah untuk bersaing meingkatkan PDB, devisa dan tenaga kerja kita,” kata Arief.

Sadar PR

Selain kinerjanya yang cemerlang, keberhasilan para pemimpin tersebut di areanya masing-masing, tak lepas dari kapasitas pribadinya yang juga sadar pentingnya strategi dan teknik PR. Arief Yahya, Susi Pudjiastuti, Ganjar Pranowo, dan Abdullah Azwar Anas juga sosok-sosok yang memiliki personal branding kuat. Dengan gaya masing-masing, mereka bisa merawat trust, reputasi dan hubungan baik dengan publik.

Konsistensi antara ucapan dan tindakan juga menjadi modal sosial mereka terus meraih dukungan dari berbagai stakeholders. Selain itu, mereka juga tak segan menggunakan berbagai media, termasuk media sosial untuk mendekat, mendengar, menyapa, dan menyelesaikan masalah rakyatnya. Bukan kebetulan jika mereka meraih berbagai penghargaan dari dalam dan luar negeri, termasuk penghargaan dari komunitas pers yang malam itu mereka terima. Hanifudin Mahfuds

BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)

TERPOPULER

img ads

FIGUR

WAWANCARA

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined offset: 0

Filename: detail/index.php

Line Number: 237

Backtrace:

File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/views/detail/index.php
Line: 237
Function: _error_handler

File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/controllers/Detail.php
Line: 36
Function: view

File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/index.php
Line: 315
Function: require_once

http://www.prindonesia.co/ideas/detail//">

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined offset: 0

Filename: detail/index.php

Line Number: 239

Backtrace:

File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/views/detail/index.php
Line: 239
Function: _error_handler

File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/controllers/Detail.php
Line: 36
Function: view

File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/index.php
Line: 315
Function: require_once

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined offset: 0

Filename: detail/index.php

Line Number: 242

Backtrace:

File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/views/detail/index.php
Line: 242
Function: _error_handler

File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/controllers/Detail.php
Line: 36
Function: view

File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/index.php
Line: 315
Function: require_once

01 January 1970

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined offset: 0

Filename: detail/index.php

Line Number: 246

Backtrace:

File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/views/detail/index.php
Line: 246
Function: _error_handler

File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/controllers/Detail.php
Line: 36
Function: view

File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/index.php
Line: 315
Function: require_once

" alt="

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined offset: 0

Filename: detail/index.php

Line Number: 246

Backtrace:

File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/views/detail/index.php
Line: 246
Function: _error_handler

File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/controllers/Detail.php
Line: 36
Function: view

File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/index.php
Line: 315
Function: require_once

" src="

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined offset: 0

Filename: detail/index.php

Line Number: 246

Backtrace:

File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/views/detail/index.php
Line: 246
Function: _error_handler

File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/application/controllers/Detail.php
Line: 36
Function: view

File: /data/application/www.prindonesia.co/ideas/index.php
Line: 315
Function: require_once

http://www.prindonesia.co/timthumb.php?src=http://static.prindonesia.co.id/upload/&w=360&h=293">

PR ON MAGAZINE

LATEST POST