JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Dunia saat ini sedang menaruh perhatian pada implementasi environmental, social, governance (ESG). Sebab, ESG menjadi faktor kunci dalam menilai keberlanjutan dan kinerja perusahaan. Salah satu perusahaan yang konsisten mengkomunikasikan penerapan aspek ini adalah PT Pertamina (Persero).

Pertamina terus berkomitmen untuk menjadi perusahaan energi kelas dunia yang berorientasi ramah lingkungan. Misi utamanya adalah mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060 dengan menerapkan aspek ESG. 

Menurut Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, seperti dikutip dari laman resmi pertamina.com, perusahaan BUMN ini melaksanakan tiga peran utama. Antara lain, menjaga ketahanan energi nasional, menjalankan transisi energi melalui energi bersih dan energi baru terbarukan, serta aktif berkontribusi dalam mencapai NZE. 

Selain itu, perusahaan yang bergerak di bidang energi tersebut, terus menerapkan berbagai inovasi dekarbonisasi dengan memproduksi energi ramah lingkungan. Lebih lanjut, Pertamina juga terus memperkuat aspek keselamatan kerja, tata kelola perusahaan, pemberdayaan masyarakat, dan pengembangan UMKM. “Pertamina akan terus mengukuhkan diri sebagai pemimpin transisi energi di Indonesia demi mendorong bisnis berkelanjutan dan ramah lingkungan,” katanya. 

Penerapan aspek ESG yang dilakukan Pertamina terbukti mendapatkan apresiasi di tingkat internasional. Perusahaan yang didirikan 10 Desember 1957, berhasil meraih peringkat pertama di dunia dalam sub-industri Integrated Oil and Gas oleh Lembaga ESG Rating Sustainalytics. Penilaian menyatakan bahwa perusahaan berada pada tingkat risiko Medium dalam mengelola risiko yang terkait dengan faktor-faktor ESG. 

Dalam peringkat Lembaga ESG Rating Sustainalytics, Pertamina memimpin dengan skor tertinggi di antara 61 perusahaan dunia. Skor Pertamina pada 1 Desember 2023 mencapai 20,7 (Medium Risk), mengalami peningkatan dari sebelumnya 22,1 (Medium Risk).

Sebelas Aspek ESG

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso, menambahkan bahwa dalam proses penilaian Sustainalytics, terdapat 11 aspek yang menjadi fokus. Antara lain, pada aspek lingkungan (environmental) mencakup emisi dan limbah, karbon, serta keanekaragaman hayati. 

Lalu, aspek sosial (social) berkaitan dengan sumber daya manusia, kesehatan dan keselamatan kerja, serta hubungan dengan komunitas. Sementara pemerintahan (governance)terkait tata kelola, penyuapan dan korupsi, serta etika bisnis. 

Menanggapi prestasi tersebut, Nicke mengungkapkan, pemeringkatan ESG secara global ini menjadi pendorong bagi Pertamina untuk terus memberikan dampak positif dan manfaat terbaik bagi masyarakat, lingkungan dan masa depan Indonesia,serta komunitas global. Di samping menjadi kado Pertamina yang merayakan HUT ke-66. (jar)