JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Sebelumnya, perempuan peraih gelar Magister Ilmu Komunikasi, Studi Komunikasi dan Media, Universitas Pelita Harapan ini berkecimpung di dunia pertelevisian selama 14 tahun. Bersama BPKH, Nurul ingin mensyiarkan kinerja positif kepada khalayak tentang lembaga ini, termasuk menumbuhkan rasa bangga kepada seluruh insan BPKH. Perempuan yang gemar bercocok tanam ini juga berharap ke depan semakin banyak umat yang mengenal dan memiliki rasa memiliki terhadap BPKH. Kepada Ratna Kartika, Anjar Mahardika, dan M. Yamin dari PR INDONESIA, ia berkisah.

Izinkan kami mengucapkan selamat atas penghargaan yang diraih oleh BPKH di ajang PR INDONESIA Awards (PRIA) 2023. (Pada puncak acara PRIA di Bali, 17 Maret 2023, BPKH meraih dua penghargaan: Silver Winner untuk Kategori Laporan Tahunan Sub Kategori Annual Report dan Bronze Winner untuk Kategori Owned Media Sub Kategori Video Profile). Terima kasih. Pencapaian ini adalah pencapaian bersama dan kami persembahkan untuk seluruh insan BPKH.

BPKH sering kali diterpa isu, apalagi menjelang keberangkatan haji. Bagaimana Anda dan tim menyikapinya?

Sebenarnya kalau kita merujuk pada hasil media monitoring, tonality BPKH itu berada di area green atau bagus. Tapi kalau bicara soal dana haji, maka tonality-nya pasti merah. Mau tidak mau, kita harus mengakui bahwa dana haji itu pasti berkaitan dengan hal-hal yang bersifat politik. Karena isunya tergolong “seksi”, maka semua hal yang berkaitan dengan dana haji bakal dengan cepat menjadi perhatian publik. Oleh karena itu, banyak dari teman saya yang berpendapat bahwa saya beruntung bisa bekerja di BPKH. Sebab, di sinilah ladang ilmu yang luas. Ada banyak tantangan yang akan dijumpai dan membutuhkan kepiawaian PR dalam menggiring narasi.

Bagaimana kisahnya? baca selengkapnya di Majalah PR INDONESIA edisi Edisi 97 | Th IX | April 2023.