LABUAN BAJO, PRINDONESIA.CO – Kegiatan yang diselenggarakan oleh HUMAS INDONESIA bagian dari PR INDONESIA Group ini merupakan event pertama di Indonesia yang mengangkat tentang program komunikasi/PR/kehumasan strategis berbasis pada praktik terbaik penerapan diversity, equity, inclusion (DEI) serta environmental, social, governance (ESG) di organisasi.

Isu DEI dan ESG memang telah menjadi isu global dan arus utama yang penting bagi eksistensi organisasi atau korporasi secara berkelanjutan. Rangkaian puncak acara IDEAS dibuka dengan sesi konferensi bertema “Inclusive Digital Communication Strategy for Indonesia’s Sustainable Future” di Hotel Meruorah, Labuan Bajo.

Sebuah tema yang mengulas tentang peran komunikasi digital bagi keberlanjutan organisasi. Khususnya, dalam memberikan kemudahan kepada setiap insan manusia untuk dapat mengakses informasi. Di samping mengupas tentang adanya kebutuhan digitalisasi mendesak yang memerlukan peran semua pihak untuk mewujudkan transformasi digital yang inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan.

Guna memperkaya horizon tentang isu tersebut, sejumlah pembicara dihadirkan dalam sesi konferensi. Antara lain, Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi dan Informatika RI Hasyim Gautama yang didapuk sebagai keynote speaker, Direktur Sumber Daya dan Administrasi BAKTI Kominfo Fadhilah Mathar, Sekretaris Perusahaan Indonesia Financial Group (IFG) Beko Setiawan, serta Corporate Affairs Director Nestle Indonesia Sufintri Rahayu.

Dalam pengantarnya membuka sesi konferensi, Founder & CEO HUMAS INDONESIA Asmono Wikan menyampaikan tentang semakin pentingnya mengomunikasikan isu-isu terkait DEI dan ESG. “Isu inklusi sosial, misalnya. Saat ini patut mendapat perhatian sangat serius bagi organisasi/korporasi. Terutama dari para pemimpinnya, agar strategi komunikasi yang dijalankan lebih relevan, empatik, dan berdampak,” urainya. Dalam banyak kasus, masih kata Asmono, kekeliruan dalam merancang strategi komunikasi program-program DEI dan ESG, dapat berpotensi menimbulkan gesekan sosial di tengah masyarakat. Apalagi, seperti kita ketahui, lanjutnya, acapkali muncul berbagai kebijakan yang bias terhadap isu DEI dan ESG.

Hal demikian tentu sangat berbahaya. Oleh sebab itu, memitigasi dampak komunikasi di era yang serba digital ini sungguh sangat kritikal. “Forum IDEAS 2022, kami hadirkan untuk saling belajar tentang praktik-praktik terbaik dalam mengomunikasikan program DEI dan ESG di tanah air,” tegasnya.

Dua Kelas Workshop

Pada hari kedua, peserta akan diajak mengasah kemampuannya mengelola isu sekaligus merancang strategi program PR berbasis DEI dan ESG yang dibagi ke dalam dua kelas paralel.

Pertama, kelas DEI (Diversity, Equity, Inclusion) akan menampilkan topik berjudul “Menguatkan Corporate Value Melalui Praktik Bisnis yang Berbasis DEI”. Dalam kelas ini, akan membahas sejumlah isu terkait upaya PR merancang strategi program DEI untuk memperkuat keberlanjutan usaha yang relevan dan berdampak positif bagi reputasi organisasi/korporasi. Demikian halnya dengan kelas ESG (Environmental, Social, Governance) yang akan menampilkan topik berjudul “Mengomunikasikan ESG untuk Keberlanjutan Organisasi”. Dalam kelas ini, peserta akan diajak untuk mengelola isu terkait upaya PR merancang strategi program ESG untuk memperkuat keberlanjutan usaha yang relevan dan berdampak positif bagi reputasi organisasi/korporasi.

Di hari ketiga, Jumat (5/8/2022), IDEAS yang mengusung tema besar “Keragaman dalam Kesatuan Budaya Indonesia”, akan memberikan apresiasi kepada para pelaku humas/PR dari berbagai latar belakang korporasi dan industri yang telah mengikuti kompetisi sebelumnya. Puncak acara IDEAS yang menggandeng BAKTI Kominfo sebagai partner kerja sama dan didukung oleh Kazee Digital Indonesia, diperkirakan bakal dihadiri sekitar 200 praktisi humas dan pimpinan organisasi/korporasi dari seluruh penjuru tanah air.

Ikuti ragam kegiatannya di Labuan Bajo hari ini hingga Jumat nanti. Serta jangan lewatkan berbagai update informasi terkait IDEAS 2022 hanya di www.humasindonesia.id . (ais)