JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Di babak akhir penjurian Indonesia DEI & ESG Awards (IDEAS) isu yang mengemuka adalah soal kesetaraan peluang karier dan keberpihakan pada disabilitas. Salah satunya, materi yang disampaikan oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo di hadapan dewan juri.  

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi bisa membuat perubahan lebih cepat. Fenomena ini mendorong BAKTI Kominfo tak hanya menyediakan aksesibilitas, konektivitas, dan layanan infrastruktur. Lebih dari itu, BAKTI juga menunjukkan kepeduliannya terhadap literasi digital khususnya bagi kaum disabilitas.

Dalam program yang berjudul “Aksesibilitas untuk Disabilitas, No One Will Left Behind”, lembaga di bawah naungan Kementerian Komunikasi dan Informatika tersebut mengajak penyandang disabilitas untuk meningkatkan kemampuan, kemandirian, dan eksistensi untuk mendapatkan kesempatan berkarya yang lebih baik.

Adapun media komunikasi yang digunakan adalah media sosial dan website. “Kami juga juga bekerja sama dengan Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) dan Pusat Layanan Juru Bicara Isyarat,” kata Yulis Widyo Marfiah, Kepada Divisi Perencanaan Strategis BAKTI Kominfo.

Setara

Sementara itu, Perumda Air Minum Kota Makassar, menunjukkan komitmennya dalam menjalankan prinsip kesetaraan dan nondiskriminasi di semua tingkatan level kerja. Prinsip kesataraan dan nondiskriminasi di tempat kerja merupakan prinsip dasar yang tertuang dalam UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenangakerjaan.

Adapun program yang digagas Perumda Kota Makassar mencakup analisis serta pemetaan sebagai dasar pengambilan kebijakan untuk menjunjung harkat dan martabat manusia dalam mewujudkan keadilan sosial dan ekonominya. Serta, mengupayakan kesetaraan peluang karier bagi seluruh pegawai PDAM  Kota Makassar.

“Kami ingin menumbuhkan kemampuan kompetitif setiap pegawai, menarik dan mempertahankan bakat serta potensi terbaik setiap pegawai, dan menciptakan inovasi dan lingkungan kerja yang produktif,” kata Kabag Humas PDAM Kota Makassar Muh. Idris Tahir.

Melalui media internal dan eksternalnya, Perumda Kota Makassar mengomunikasikan kepada stakeholder mengenai proses rekrutmen tanpa unsur diskriminatif atau hanya mengakomodasi golongan tertentu. Mereka juga aktif membangun komunikasi melalui pemberitaan melalui media cetak, on-line, media sosial dan website. Harapannya, Perumda Kota Makassar mampu menghadirkan dampak maksimal terhadap tujuan komunikasi berupa reputasi, dukungan publik, serta perubahan pola pikir masyarakat terhadap isu kesetaraan.

Pariwisata Berkelanjutan

Selain soal DEI, isu pengembangan pariwisata yang berkelanjutan turut mewarnai penutup sesi penjurian pada hari itu. Seperti materi yang disampaikan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar berjudul “Menyulap Lorong Menjadi Destinasi Wisata”.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Muhammad Reza mengatakan, Lorong Wisata ini merupakan pengembangan dari Lorong Garden dengan memanfaatkan lahan warga untuk ditanami sayuran. Di samping itu, dimanfaatkan untuk pengembangan potensi UMKM (Lorong Usaha), pencegahan tingkatan kriminal di usia remaja (Lorong Ramah Anak), dan pengembangan budaya (Lorong Budaya).

Perhatian serupa juga ditunjukkan oleh Pemerintah Kota Surabaya. Melalui kawasan Kenjeran, kota yang dipimpin oleh Eri Cahyadi sebagai Wali Kota ini mewujudkan kawasan wisata yang berkelanjutan, ramah lingkungan, dan inklusif. Untuk memperoleh dukungan dan partisipasi publik, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Surabaya aktif melakukan komunikasi baik menggunakan video maupun foto yang disebarkan lewat media sosial dan siaran pers. Mereka juga merangkul berbagai pihak, salah satunya komunitas.

Bersamaan dengan itu, HUMAS INDONESIA, bagian dari PR INDONESIA Group, selaku penyelenggara, mengumumkan bahwa rangkaian puncak acara perdana IDEAS ini akan berlangsung di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, 3 – 5 Agustus 2022. (rvh/nom/akn)