JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Bisnis hijau menjadi perhatian PT Pertamina Patra Niaga DPPU Juanda. Supervisor HSSE Pertamina Patra Niaga DPPU Juanda Chandra Juliantono mengatakan, bisnis hijau adalah bentuk komitmen perusahaan dalam melestarikan lingkungan.

“Kami berupaya meningkatkan kesadaran bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus meningkatkan kepercayaan stakeholder,” ujar Chandra dalam presentasinya di penjurian IDEAS 2022.

Perusahaan ini telah melakukan kerja sama dengan desa binaan melalui MoU pelestarian lingkungan. Di antaranya, program CSR pemanfaatan limbah sisik ikan bandeng untuk mengurangi limbah non-B3, kegiatan penanaman pohon mangrove, dan kampanye peralihan botol plastik ke botol tumbler, dan pengomposan limbah organik di perusahaan. “Untuk kalangan internal, kami juga menyosialisasi kebijakan sistem manajemen lingkungan kepada pekerja,” ujarnya.

Adapun strategi komunikasi yang digunakan berbasis media media sosial perusahaan dan website. “Kami juga mempublikasikan berita melalui TV lokal dan media on-line,” kata Chandra.

Berkelanjutan

Bisnis hijau nan berkelanjutan juga menjadi concern Danone Indonesia. Dengan visi menjadi perusahaan netral karbon di tahun 2050, perusahaan multinasional ini mendirikan boiler biomassa untuk menciptakan energi terbarukan. Bekerja sama dengan Berkeley Energy Commercial Industrial Solutions (BECIS) sebagai mitra, Danone mengembangkan boiler biomassa berbahan dasar padi untuk diolah menjadi pupuk untuk petani. Upaya ini mampu menurunkan kadar karbon hingga 32%. “Di samping berdampak pada lingkungan, upaya ini juga berdampak pada sisi sosial, yakni pemberdayaan petani dan masyarakat,” ujar External Communications Manager Danone Indonesia Chika Nur Rachma Koeswandi.

Untuk meningkatkan kesadaran publik terkait dengan boiler biomassa, Danone memiliki target untuk mengomunikasikan program kepada publik eksternal, media, dan stakeholder yang relevan lainnya. “Kami juga memanfaatkan paid, earned, shared, and owned media,” kata Chika. Di antaranya publikasi konten di media sosial, media gathering, webinar, pelibatan blogger, dan influencer.

Pemberdayaan Masyarakat

Komitmen untuk menjalankan program-program keberlanjutan dan bertanggung jawab kepada lingkungan dan masyarakat juga terlihat dalam program ESG yang digagas oleh PT. Pertamina Gas. Zwita Almaida, Community Development Officer Pertamina Gas, mengatakan, implementasi program CSR Pertamina Gas pada wilayah penyangga (buffer zone) perusahaan merupakan bentuk ESG.

Salah satu program CSR perusahaan, yakni Taman Olah Jelantah. Ada dua strategi komunikasi yang dilakukan. Pemberdayaan masyarakat dan media relations. Pemberdayaan masyarakat meliputi pendekatan kepada masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tangga, restoran dan warung yang terdapat di desa Kalitengah, Sidoarjo, Jawa Timur. Adapun tujuan lain dari program ini adalah untuk mengatasi isu kesehatan yang disebabkan oleh minyak jelantah.

Pada strategi ini, masyarakat berkontribusi dalam memberikan minyak jelantah kepada badan pengurus RT. Minyak jelantah yang sudah terhimpun selanjutnya dikelola dengan mekanisme jual beli kepada CV atau pabrik biodiesel. “Hasil dari jual beli tersebut menghasilkan dana sosial warga yang digunakan sebagai jaring pengaman sosial untuk warga kelompok rentan,” kata Zwita.  

Sedangkan dari sisi media relations, Pertamina Gas melalukan media workshop, media visit, dan siaran pers. Outcome yang diharapkan dari strategi komunikasi ini adalah menciptakan image positif perusahaan di masyarakat. “Kami juga menjalin relasi yang baik dengan pihak pemerintah dan swasta di lingkungan perusahaan. Sehingga, semua pihak ikut terlibat dan memberi dukungan,” pungkasnya. (fsb/rvh)