Inilah Isu Utama Media Cetak “Zaman Now”: Dibutuhkan Evolusi (Bag 4 – Selesai)
PRINDONESIA.CO | Kamis, 06/09/2018 | 1.683
Inilah Isu Utama Media Cetak “Zaman Now”: Dibutuhkan Evolusi (Bag  4 – Selesai)
Penting untuk mengolaborasikan konten dengan big data
Asmono/PR Indonesia

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Kondisi ini diperkuat oleh studi “Most Literred Nation in the World 2016”. Hasilnya, meski penggunaan internet di negeri ini terus mengalami peningkatan, minat baca di Indonesia masih menduduki ranking terendah, yakni peringkat ke-60 dari 61 negara. Pernyataan itu disampaikan Hellen Katherina, Media Executive Director Nielsen Indonesia, saat menjadi pembicara di Seminar Nasional “Menggagas Model Bisnis Media Cetak Zaman Now” yang diinisasi oleh Serikat Perusahaan Pers (SPS) di Jakarta, Rabu (8/8/2018).

Tak heran, jumlah pembaca media cetak terus mengalami penurunan. Menurut Hellen, situasi yang dialami oleh pelaku bisnis media cetak di Indonesia sama dengan yang dialami oleh Washington Post beberapa waktu lalu.

Bedanya, media cetak asal Amerika Serikat ini menyadari lebih awal pentingnya kolaborasi antara konten dengan big data tanpa mengabaikan permintaan target audiensnya. Evolusi yang dilakukan ini memungkinkan Washington Post melakukan penetrasi yang sesuai target. Hasilnya, pelanggannya bertambah, jangkauannya meluas. “Dalam waktu singkat, jumlah pelanggan (subscribers) Washington Post  pun melonjak hingga 1 juta,” kata perempuan yang siang itu memaparkan materi berjudul “Profil Pembaca Koran Indonesia”.

Hellen berkesimpulan, bukan hal yang mustahil pelaku industri media di Indonesia bisa mendapatkan pencapaian serupa jika melakukan hal yang sama. Kondisi saat ini, dari 200 media on-line yang ada di Indonesia, yang memberikan informasi berkualitas masih bisa dihitung dengan jari. Menanggapi hal tersebut, Nielsen pun berencana mengembangkan digital content ratings untuk media on-line agar pelaku industri dapat mengetahui traffic dan detail profil pembaca. (rvh)

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI