Eddy Kurnia, Corsec Perum Peruri: PR adalah Jiwa Perusahaan (Bag. 2)
PRINDONESIA.CO | Selasa, 27/02/2018 | 4.481
Eddy Kurnia, Corsec Perum Peruri: PR adalah Jiwa Perusahaan (Bag. 2)
“Pada prinsipnya tugas corsec bekerja di belakang layar dan harus mendorong perusahaan muncul di depan. Kemunculan perusahaan itu akan positif jika organizational performance  baik,” kata Eddy.
Roni/PR Indonesia

JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Eddy Kurnia, Head of Corporate Secretary and Strategic Planning, yang sesekali menjadi dosen di beberapa universitas itu juga pribadi yang terbuka terhadap perubahan. Ia merupakan sosok yang senang berdiskusi dan berbagi pengalaman. Tak heran di tengah kesibukannya, pria kelahiran 10 November 1957, ini masih menyempatkan waktu untuk menemui Ratna Kartika, Mellisa Purnamasari, M. Yamin dari PR INDONESIA di ruang kerjanya di Jakarta, Rabu (17/1/2018). Berikut kutipannya.

 

Sejak menjabat sebagai sekper Peruri, apa yang menjadi perhatian utama Anda?

Menata komunikasi korporasi agar informasi tentang perusahaan menjadi lebih terbuka sesuai dengan Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik Nomor 14 Tahun 2008. Setiap triwulan, kami mempublikasikan pencapaian kinerja perusahaan kepada media sebagai laporan kepada masyarakat mengenai pencapaian target-target perusahaan.

Tahun 2013, kami mulai menyusun buku Laporan Tahunan. Sejak itu pula, kami rutin mengikuti Annual Report Award (ARA). Terakhir, untuk pertama kalinya, Annual Report Peruri tahun 2016 mendapat peringkat pertama untuk kategori Non-Keuangan/Non-Listed Company di ajang ARA 2017. 

Kami juga ikut menyukseskan penerapan paperless office melalui office otomation (portal) yang secara efektif berjalan per 1 Juli 2016. Sejak saat itu, dokumen atau nota internal dan surat keluar tidak lagi mempergunakan kertas dalam jumlah yang banyak. Secukupnya saja.

 

Ada lagi?

Yang tak kalah penting adalah menyosialisasikan secara terus menerus tentang transformasi perusahaan mulai dari tahapan sampai eksekusi. Secara konsep, transformasi perusahaan yang diluncurkan kembali per Desember 2014 itu terbagi ke dalam empat fokus utama. Yaitu, transformasi SDM, bisnis, struktur dan sistem, serta budaya.

Terkait transformasi SDM, Peruri sudah mempunyai tata nilai INSTINK—akronim dari Integritas, Sekuriti, Teamwork, Inovasi, dan Kualitas. Tata nilai ini diperkuat dengan moto 5 C—Cergas, Cepat, Cermat, Cerdas, Ceria. Tujuannya, untuk menggerakan budaya perusahaan agar karyawan secara bersama-sama mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan.

Tugas kami, mendorong dan memastikan tata nilai INSTINK yang merupakan hasil penggalian budaya perusahaan itu dipedomani oleh seluruh karyawan dan membangun spirit dari 5 C tadi. 

 

Fokus utama lainnya?

Membentuk organisasi manajemen regulatori (regulatory management) untuk menjembatani kepentingan perusahaan dengan pemberi penugasan/instansi pemerintah terkait. Langkah ini sudah kami lakukan sejak 2016. Seperti diketahui, Peruri adalah Perusahaan Umum yang didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 32 Tahun 2006 mendapat penugasan tidak hanya mencetak uang Rupiah/NKRI, tapi juga dokumen keimigrasian atau paspor, meterai, pita cukai, dan buku pertanahan.

Oleh karena itu, fungsi manajemen regulatori menjadi penting. Setiap tahun, kami mengadakan setidaknya dua kali Focus Group Discussion (FGD) tentang Regulatory Management. Meski cara ini merupakan sesuatu yang baru, tapi kami yakin akan memberi manfaat yang besar ketika dijalankan.  

Kami juga bertugas mengawal implementasi Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) melalui fungsi strategic planning. Di Peruri, fungsi ini ada di corporate secretary. Pertimbangannya, semua program-programnya dipantau melalui Project Management Office (PMO) yang merupakan bagian dari fungsi transformasi perusahaan. 

Nah, yang menarik dari RJPP kali ini adalah adanya transformasi bisnis dari konvensional ke digital dan target perusahaan merambah pasar global.    

 

Jadi, menurut Anda, apa fungsi utama corsec? 

Pada prinsipnya tugas corsec bekerja di belakang layar dan harus mendorong perusahaan muncul di depan. Kemunculan perusahaan itu akan positif jika organizational performance  baik. Hal ini diperkuat antara lain dari kinerja keuangan positif dan year on year (yoy) tumbuh, apalagi jika di atas rata-rata industri, meskipun Peruri tidak punya pembanding di domestik. Selain itu, kompetensi SDM di atas rata-rata, alat produksi modern dan menjadi target studi banding perusahaan lain. Memang tidak mudah, tetapi itulah cita-cita yang harus dicapai dalam konteks jangka panjang.

 

Mengapa?

Sebab fungsi komunikasi, transformasi, budaya perusahaan, manajemen regulatori, dan perencanaan jangka panjang merupakan beberapa bagian penting dari urat nadi perusahaan. Denyutnya akan dirasakan jika fungsi-fungsi di atas berjalan dengan baik. Tentu, selain fungsi-fungsi organisasi lainnya.

 

Kegiatan apa yang sedang menjadi concern perusahaan dan tim biro komunikasi Peruri?

Fokus utama perusahaan hingga saat ini dan ke depan adalah transformasi bisnis menuju pasar global dan digital. Selain melaksanakan penugasan sesuai PP 32/2006, Peruri juga dapat menjalankan bisnis lain yang dapat mendukung pertumbuhan perusahaan. Salah satunya tercantum di dalam RJPP seperti yang sudah saya sampaikan tadi, yakni perusahaan secara bertahap perlu masuk ke pasar global untuk mencetak uang negara lain dan dokumen sekuriti lainnya.

Sebetulnya, pasar global bukan hal baru bagi Peruri. Sebelumnya, kami sudah mencetak uang negara atau dokumen sekuriti negara lain. Hanya, sejak dituangkan di dalam RJPP tahun 2017, target mendapatkan pasar global sudah ditetapkan, sehingga sasarannya juga harus lebih fokus. Misalnya, pasar Asia Tengah dan Afrika.

Sementara pasar digital sekuriti adalah sebuah keniscayaan. Saat ini dan ke depan, kita sudah tidak bisa lagi membendung gaya hidup digital. Pilihannya hanya satu, kita masuk dan ikut di dalam perubahan yang sedang terjadi atau terlindas karenanya.

Pemerintah sendiri sudah mencanangkan Gerakan Non-Tunai sehingga mau tidak mau transformasi bisnis harus diarahkan ke digital sekuriti. Contoh transformasi ke digital yang terjadi di perusahaan kami adalah pembuatan paspor menjadi e-paspor. Ke depan, tak menutup kemungkinan akan ada e-meterai, dan lainnya.

Tentu semuanya tergantung kepada instansi pemberi penugasan tetapi kami serius mempersiapkannya jika sewaktu-waktu diperlukan, Peruri sudah siap. Langkah yang dilakukan antara lain dengan membentuk Proyek Bisnis Digital dan anak perusahaan PT. Peruri Digital Security (PDS).

Berbeda dengan penugasan pencetakan uang dan dokumen sekuriti yang sifatnya captive market, pasar global dan digital ini sifatnya noncaptive market/kompetitif. Sehingga, cara menanganinya dan SDM yang mengelola atau menjalankannya juga sangat berbeda.

Peruri terus berbenah agar transformasi SDM yang sedang dilaksanakan sejalan dengan transformasi bisnis yang sedang dirintis. Kami terus meningkatkan kualitas pencetak dokumen sekuriti agar satu level dengan perusahaan dokumen sekuriti sekelas dunia. Kami yakin bahwa hanya Peruri yang mempunyai kompetensi di bidang dokumen dan digital sekuriti. Sejauh ini, kami mampu membuktikannya. (rtn)

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI