Agar Industri PR Tetap Langgeng
PRINDONESIA.CO | Selasa, 15/01/2019 | 1.096
Agar Industri PR Tetap Langgeng
Jurang kompetensi dapat diatasi dengan cara memperkuat skill di bidang digital dan teknologi
Rizka/PR Indonesia

Invasi agensi public relations (PR) asing menjadi momok bagi agensi PR lokal. Faktor penyebabnya antara lain agensi asing memiliki modal besar, teknologi canggih, hingga SDM mumpuni. Tak ingin mengalami nasib serupa seperti agensi iklan lokal yang terlebih dulu tergerus oleh keberadaan asing, Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) dan Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia (APPRI) mengadakan Seminar Komunikasi di Jakarta, Selasa (11/12/2018).

 

Melalui gelar wicara yang bertajuk “Hegemoni Asing di Industri Komunikasi: Belajar pada Runtuhnya Agensi Periklanan Lokal”, para praktisi dan akademisi PR belajar dari pengalaman terdahulu. Menurut Akademisi Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Indonesia (UKI) Marshelia Gloria Narida, isu permodalan yang kerap mewarnai agensi lokal dapat diminimalisasi dengan memperkuat sektor SDM. Jurang kompetensi dapat diatasi dengan cara memperkuat skill di bidang digital dan teknologi. Selain itu, PR harus tanggap terhadap perkembangan industri komunikasi dan tidak berhenti untuk mempelajari ilmu-ilmu baru.

 

Ketua Umum APPRI Jojo S. Nugroho mengatakan, ada perbedaan mendasar antara pendekatan iklan dengan PR.

Advertising is selling the story, PR is telling the story.” ujarnya. Jadi, memang terdapat unsur hard selling pada periklanan yang tidak ditemui di PR. Sementara founder agensi periklanan Cabe Rawit Narga Habib berpendapat untuk mengomunikasikan suatu produk, sebenarnya antara PR dengan iklan merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Terutama dalam hal integrasi 3600 marketing campaign. Narga menilai cara-cara kreatif dalam bercerita lewat iklan efektif memberikan dampak untuk audiens target. (rvh)

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI