Rentan Krisis, Maskapai Penerbangan Wajib Miliki Panduan dan Rutin Pelatihan Krisis Komunikasi
PRINDONESIA.CO | Minggu, 02/12/2018 | 2.274
Rentan Krisis, Maskapai Penerbangan Wajib Miliki Panduan dan Rutin Pelatihan Krisis Komunikasi
Panduan Krisis Komunikasi rutin diperbaharui setiap tahun agar tetap relevan.
Gerry/PR INDONESIA

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Hal ini dikarenakan industri penerbangan rentan terhadap krisis. Krisis yang dimaksud bisa berupa krisis yang bisa diantisipasi, seperti delay, birds strike dan bencana alam. Atau, krisis yang tidak bisa diantisipasi. Ya, semenjak dunia digital berkembang sangat masif, krisis di media sosial (medsos) bisa menyebar dengan luas dan dalam sekejap menjadi viral. Oleh karena itu, dia menilai sangat penting bagi maskapai untuk memiliki crisis communication manual dan crisis communication training.

Kondisi ini juga menuntut PR untuk selalu siaga 24 jam. Mereka juga harus mampu merepons dan menanggapi insiden, lalu menjelaskannya dengan cepat, tepat, mudah dipahami, dan tentu saja, sesuai fakta kepada publik.

Di perusahaan yang dipimpin oleh Tony Fernandes ini, pelatihan penangan krisis dilakukan secara berkala, dengan ataupun tanpa pemberitahuan. Pelatihan diikuti oleh lintas divisi mulai dari kepala sampai tim yang paling junior. “Tapi, messaging datangnya harus dari divisi komunikasi agar pesannya konsisten,” ujarnya.

Ia melanjutkan, langkah ini bertujuan agar mereka semakin terlatih dan terasah saat merespons suatu krisis. “Kami memiliki SOP (standard operationg procedure) untuk menangani berbagai jenis krisis. Namun, SOP tidak akan berjalan lancar jika tim tidak dibekali cara menangani krisis,” katanya. Panduan Krisis Komunikasi pun rutin diperbaharui setiap tahun agar tetap relevan.

Sebab pada akhirnya, harapan yang ingin dicapai adalah bagaimana perusahaan bisa meminimalisasi krisis dan mengantisipasi risiko. (rtn)

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI